Pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik (keturunan) merupakan faktor utama dari kegemukan. Namun, beberapa penyakit juga bisa membuat badan gemuk tanpa Anda sadari. Apa saja penyakitnya? Simak ulasannya di bawah ini.
Terlalu banyak berolahraga
“Latihan berlebihan menyebabkan lonjakan hormon stres kortisol yang merusak metabolisme, sistem kekebalan, dan suasana hati," kata Dr. Moskovitz.
Studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar kortisol menyebabkan tubuh Bunda memecah otot dan menyimpan lebih banyak lemak.
Stres bisa menyebabkan Bunda kurang tidur dan mempengaruhi berat badan. Meski sudah makan sedikit dan berolahraga namun berat badan tidak akan berkurang jika masih sering stres.
“Anda dapat melakukan semua olahraga dan makan sehat, tapi berat badan tidak akan berubah kecuali mendapatkan kualitas tidur dan mengelola tingkat stres tersebut," ujar Dr. Moskovitz.
Pilih asupan makanan yang tepat
Pilih asupan makanan yang tepat, terutama tidak tinggi kalori. Bunda bisa mengonsumsi makanan kaya protein dan serat untuk membantu menurunkan berat badan.
Masih sering merasa badan cepat gemuk padahal makan sedikit? Yuk cari tahu penyebabnya mulai sekarang agar bisa mengatasinya dengan tepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
JIH Apps Get it on the Play Store
1. Tidak Menjaga Pola Makan
Penyebab badan gemuk yang paling mudah teridentifikasi adalah karena tidak menjaga pola makan yang seimbang. Biasanya ini dimulai dengan mengonsumsi sejumlah makanan yang berkalori tinggi secara berlebihan. Ditambah lagi jika kamu jarang mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan.
Secara otomatis, pola makan yang tidak seimbang akan membuat tubuh gemuk secara perlahan tanpa disadari.
2. Mengalami Stres Berat
Jika kamu tak ingin tubuhmu semakin gemuk dan berat badan bertambah banyak setiap harinya, usahakan agar kamu tetap tenang, nyaman dan bahagia. Jangan sampai, pikiranmu terlalu stres serta Depresi. Banyak ahli mengungkapkan bahwa stres berat adalah penyebab utama dari masalah kegemukan.
Buat kamu yang sering begadang saat malam, usahakan agar mulai saat ini kamu mengatur lagi jadwal tidur dan memiliki tidur cukup. Para ahli kesehatan mengungkapkan jika tidur yang kurang bisa meningkatkan risiko kegemukan.
Apalagi, jika waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur lebih banyak digunakan untuk ngemil dan makan. Risiko kegemukan bisa mencapai 3 sampai 4 kali lipat lebih banyak.
4. Mengonsumsi Obat-obatan
Efek dari konsumsi obat-obatan memang berbeda-beda bagi konsumennya. Beberapa obat memiliki efek menyebabkan kantuk, menyebabkan meningkatnya nafsu makan, susah tidur, mengubah gula darah menjadi lemak atau lainnya.
Beberapa ahli kesehatan mengungkapkan jika pengaruh obat-obatan yang paling umum adalah menyebabkan kegemukan.
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang mengatur proses dalam tubuh kita. Hormon leptin dan insulin, bersama dengan hormon seks, memengaruhi nafsu makan kita, metabolisme kita (kecepatan tubuh kita membakar makanan untuk energi), dan bagaimana lemak tubuh didistribusikan ke dalam tubuh kita.
Karena leptin diproduksi oleh sel lemak, kadarnya cenderung lebih tinggi pada orang dengan obesitas dibandingkan pada orang dengan berat badan normal.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Makan setelah olahraga
Makanlah dalam waktu 30 menit setelah olahraga. Ini adalah waktu yang tepat bagi tubuh Bunda dalam menggunakan nutrisi tersebut, memperbaiki otot untuk latihan pembakaran kalori berikutnya.
Beberapa camilan yang optimal termasuk susu cokelat rendah lemak, greek yogurt, sereal dan susu, setengah sandwich ayam, atau satu sendok bubuk protein yang dicampur dengan pisang bisa menjadi alternatif.
Cobalah tidur 6 hingga 8 jam per malam. Selain itu, hindari aktivitas yang merangsang tepat sebelum tidur, seperti bekerja di depan komputer, terlibat dalam percakapan yang membuat stres, atau menonton televisi.
Tidur yang berkualitas bisa membantu mengelola berat badan Bunda. Jadi, jika sudah makan sedikit, memilih makanan sehat, berolahraga secara rutin, tapi masih belum turun berat badan mungkin jadwal tidur yang terganggu karena stres.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Selain masalah tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan penyakit yang dapat membuat badan seseorang tampak gemuk.
Wanita dengan PCOS sering mengalami resistensi insulin di mana tubuh mereka tidak merespons insulin dengan baik. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak insulin.
Kadar insulin yang berlebihan dalam darah bisa meningkatkan penyimpanan lemak, khususnya di daerah perut.
Selain itu, PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, terutama peningkatan produksi androgen (hormon pria). Peningkatan hormon androgen dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh, cenderung menyebabkan penumpukan lemak di area perut dan akhirnya berat badan naik.
Prolaktinoma merupakan kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tumor jinak (nonkanker) pada kelenjar hipofisis (kelenjar penghasil beberapa hormon) pada otak. Alhasil, tubuh memproduksi hormon prolaktin yang berlebihan.
Jika memiliki hormon prolaktin yang berlebihan, tubuh dapat mengalami kenaikan berat badan. Bila dibiarkan, tentu hal ini dapat membuat Anda tampak gemuk.
Kabar baiknya, prolaktinoma tidak menyebabkan kematian. Hanya saja, penyakit ini juga dapat mengganggu penglihatan dan masalah kesuburan. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala prolaktinoma.
Sindrom Cushing (hiperkortisolisme) yaitu penyakit yang disebabkan oleh hormon kortisol yang berlebihan. Penyakit ini dapat memicu berbagai gangguan pada sistem tubuh secara keseluruhan, termasuk bikin tubuh gemuk tanpa disadari.
Kenaikan berat badan merupakan gejala sindrom Cushing yang paling umum. Penderita penyakit ini mungkin akan merasa penumpukan lemak terjadi pada area wajah (moon face), punggung, hingga pinggang.
Dokter biasanya menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan sindrom Cushing umumnya termasuk mengurangi dosis steroid atau operasi untuk mengangkat tumor.
Sudah bukan rahasia umum lagi bila depresi termasuk salah satu penyakit yang membuat badan gemuk. Gejolak emosi yang negatif dapat memicu Anda makan berlebihan atau disebut dengan emotional eating.
Biasanya, makanan yang dikonsumsi saat depresi yakni jenis makanan berkalori tinggi dan jumlahnya tidak terkontrol. Akibatnya, tidak mengherankan bila berat badan naik secara tiba-tiba.
Selain itu, depresi dan stres terkadang membuat seseorang makan lebih dari tiga kali dalam sehari dengan jumlah yang besar. Hal inilah yang dapat memicu kenaikan berat badan secara drastis hingga bisa menyebabkan obesitas bila dibiarkan saja.
Meski bukan penyakit, proses penuaan merupakan kondisi yang membuat badan gemuk.
Dikutip dari Tufts Medical Center, hal tersebut terjadi karena penuaan dapat memengaruhi laju metabolisme basal. Metabolisme basal terjadi ketika tubuh menggunakan energi saat istirahat guna menjaga fungsi tubuh tetap berjalan.
Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tersebut akan menurun dan dapat memicu kenaikan berat badan. Hal ini juga menyebabkan penurunan massa otot yang membuat Anda tidak dapat menjalani pola makan yang sama.
Penyakit yang membuat tubuh gemuk
Masalah kesehatan tertentu atau perubahan kondisi tubuh bisa memengaruhi metabolisme dalam membakar energi dan menyimpan kelebihan kalori.
Beberapa kondisi yang memicu gangguan metabolisme, khususnya menyebabkan perlambatan, bisa meningkatnya bobot tubuh. Kondisi ini bisa mengarah pada kegemukkan ataupun obesitas.
Salah satu penyakit yang dapat membuat Anda gemuk yakni hipotiroidisme. Penyakit ini terjadi karena kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik. Kelenjar tiroid merupakan organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher bagian bawah.
Hormon yang dihasilkan kelenjar ini bertugas membantu mengatur metabolisme tubuh. Bila laju metabolisme menurun akibat hipotiroidisme, tubuh akan rentan gemuk.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh, yang dapat meningkatan berat badan. Meskipun bersifat sementara, penumpukan cairan dapat membuat tubuh terlihat gemuk atau pembengkakan, istilahnya adalah gemuk air.
Tidak mengatur waktu makan
Salah satu penyebab badan cepat gemuk padahal makan sedikit adalah tidak mengatur waktu makan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism menemukan bahwa ketika seseorang melewatkan waktu makan, mereka mengalami peningkatan kadar gula darah dan respon insulin yang tertunda.
“Jika menunggu terlalu lama untuk makan di pagi hari atau di antara waktu makan, metabolisme tubuh bisa melambat,yang mendorong tubuh untuk menyimpan kalori sebagai lemak dibanding menggunakannya untuk energi,” jelas Lisa Moskovitz, R.D., CEO The NY Nutrition Group.
Tidak makan setelah berolahraga
Bunda sering melewatkan makanan padahal tubuh lapar setelah berolahraga? Bunda khawatir bisa kembali gemuk karena makan usai olahraga.
Menurut Dr. Moskovitz, ini menjadi salah satu kesalahan yang sering dilakukan dan menyebabkan kenaikan berat badan karena keinginan makan berlebihan di kemudian hari.
“Salah satu waktu makan terpenting dalam sehari adalah tepat setelah berolahraga. Hal ini terutama berlaku setelah olahraga intens, seperti sprint, bersepeda, dan angkat berat. Olahraga intensitas tinggi akan memecah jaringan otot, makan 10 hingga 20 gram protein dan karbohidrat tepat setelah latihan membantu memperbaiki dan mempertahankan otot tanpa lemak,” papar Dr. Moskovitz.
Tips agar berat badan tidak mudah naik
Makan setidaknya setiap empat jam sepanjang hari untuk mengontrol energi dan nafsu makan yang optimal. Bunda dianjurkan menyelingi waktu makan dengan mengonsumsi camilan sehat agar tubuh tidak dalam mode ‘kelaparan’ karena makan sedikit dan tak mengatur jadwal makan.
Pilihan makanan yang kurang tepat
Dilansir dari SF Gates, mungkin pilihan makanan Bunda yang kurang tepat. Bunda mungkin mengonsumsi makanan yang sangat padat kalori sehingga berat badan tidak turun tapi bertambah.
Mark Sisson dari Mark's Daily Apple menjelaskan bahwa banyak makanan sehat yang tinggi kalori. Kacang misalnya, Bunda mungkin pernah mendengar bahwa makan lebih banyak kacang meningkatkan kesehatan jantung bahkan dapat menyebabkan penurunan berat badan?
Meski demikian, dengan hampir 200 kalori per ons, kacang menyumbang banyak kalori dalam jumlah kecil. Hal ini dengan mudah menipu Bunda untuk berpikir makan lebih sedikit padahal sebenarnya makan banyak dari segi kalori.
Jika Bunda telah diet, makan sedikit, dan berolahraga tapi berat badan masih belum turun, maka harus menemui dokter. Mungkin ada kondisi kesehatan mendasar yang menjadi penyebabnya.
Tiroid yang kurang aktif atau disebut hipotiroidisme merupakan penyebab umum. Tiroid memainkan peran utama dalam mengatur metabolisme.
Ketika tiroid kurang berfungsi maka dapat menyebabkan penambahan berat badan. Dokter dapat melakukan beberapa tes untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid Bunda berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak.