Bagaimana Proses Terjadinya Pertempuran Zona Laut Saat Perang Dunia 1

Bagaimana Proses Terjadinya Pertempuran Zona Laut Saat Perang Dunia 1

Proses Terjadinya Petir pada Awan Hujan atau Mendung

Masih bersumber dari laman resmi BMKG, petir biasa terjadi di awan Cumulonimbus (Cb). Awan ini merupakan salah satu awan konvektif atau awan yang menjulang tinggi ke atas. Jika dilihat dari bentuknya, awan Cb berbentuk seperti jamur dengan bagian atas berbentuk seperti topi.

Petir hanya bisa terjadi pada awan yang sudah mencapai taraf matang. Awan tersebut akan membentuk dua batas lapisan utama elektrifikasi. Pada bagian atas awan terkonsentrasi medan listrik positif. Sedangkan, bagian bawah terkonsentrasi medan elektrik negatif.

Bertemunya muatan listrik positif dan negatif itulah yang akan menimbulkan terjadinya petir. Dalam prosesnya, terdapat tiga tipe petir dari awan Cb, yaitu petir intracloud (IC) atau petir yang terjadi di dalam awan yang sama, petir cloud to cloud (CC) atau petir yang terjadi dari awan ke awan lain, dan petir cloud to ground (CG) atau pelepasan energi dari awan ke bumi.

Petir intracloud terjadi akibat pertemuan muatan listrik positif yang berada di bagian atas awan dengan muatan listrik negatif yang berada di bagian bawah pada awan yang sama. Sedangkan, mekanisme yang mirip juga terjadi pada petir cloud to cloud, hanya saja muatan positifnya menyambar muatan negatif dari awan lain yang mendekat.

Sementara itu, petir cloud to ground terbagi menjadi positif (CG+) dan negatif (GC-). Petir CG+ terjadi ketika muatan positif pada awan Cb menyambar muatan negatif di tanah dan menjadi petir. Sementara, petir GC- terjadi akibat muatan negatif pada awan Cb menyambar atau bergerak ke permukaan bumi dan juga menimbulkan kilatan petir. Awan CG inilah yang berbahaya bagi karena bersinggungan langsung dengan aktivitas manusia.

Cara Menghindari Petir

Berikut cara yang harus dilakukan untuk terhindar dari sambaran petir ketika sudah terdapat tanda-tanda petir di langit:

Demikian penjelasan proses terjadinya petir dan cara berlindung dari sambaran petir. Semoga bermanfaat dan terus tingkatkan kewaspadaan ya, Dab!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

PETIR adalah fenomena alam yang terjadi ketika terjadi pelepasan muatan listrik yang sangat besar di atmosfer, biasanya dalam bentuk kilat yang disertai dengan suara gemuruh yang dikenal sebagai guruh.

Petir dapat terjadi antara awan dengan awan (petir antar-awan) atau antara awan dengan permukaan bumi (petir awan-ke-bumi).

Petir terbentuk melalui serangkaian peristiwa yang dimulai dengan pembentukan awan cumulonimbus (awan besar dan tebal yang sering kali menyebabkan hujan badai), yang menghasilkan perbedaan muatan listrik di dalamnya.

Muatan negatif terkumpul di bagian bawah awan, sementara muatan positif terkumpul di bagian atas. Ketika perbedaan muatan ini cukup besar, terjadilah pelepasan muatan listrik dalam bentuk kilat.

Bisa Menjadi Cadangan Saat Musim Kemarau

Berdasarkan informasi dari laman resmi Institut Teknologi Bandung, air hujan bisa dimanfaatkan dengan cara menyimpannya. Cara tersebut dapat berguna untuk mengatasi kekeringan di kala musim kemarau tiba. Secara umum, cara penyimpanan air hujan bisa dilakukan melalui dua teknik.

Pertama, simpan air sejak di hulu sungai. Air dapat disimpan di bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai maupun hilir sungai. Penyimpanan itu bisa dilakukan di atas permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah.

Cara kedua, yakni melakukan rekayasa. Rekayasa tersebut bisa dimulai dengan cara melakukan revitalisasi atau penghidupan situ kembali di hulu sungai, kemudian membuat embung sungai. Jika aliran sungainya besar dan panjang seperti kali Citarum, pada bagian tengah aliran sungai bisa dibuat waduk. Waduk yang sudah ada misalnya Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur.

Pembentukan Awan Cumulonimbus

Petir sering terjadi dalam awan cumulonimbus, yang merupakan awan tebal, besar, dan vertikal. Awan ini terbentuk saat udara hangat dan lembap naik ke atmosfer yang lebih tinggi, mendingin, dan mengembun membentuk tetesan air. Di bagian atas awan, suhu menjadi sangat dingin, dan terbentuklah kristal es.

Pelepasan Energi dan Terjadinya Petir

Ketika muatan listrik berpindah melalui udara, energi yang sangat besar dilepaskan dalam bentuk cahaya dan panas, yang kita lihat sebagai petir. Proses ini menghasilkan cahaya terang dan suara keras yang kita dengar sebagai guruh.

Suhu di sekitar kilat bisa mencapai lebih dari 30.000 derajat Celsius, yang menyebabkan udara di sekitarnya mengembang dengan cepat dan menghasilkan suara dentuman yang keras.

Guruh adalah suara yang terdengar setelah petir terjadi, yang disebabkan oleh gelombang kejut dari udara yang mengembang dengan sangat cepat akibat pemanasan ekstrem dari petir. Gelombang ini merambat melalui udara dan terdengar sebagai suara yang keras.

Petir terjadi sebagai akibat dari perbedaan muatan listrik antara bagian atas dan bawah awan, atau antara awan dan bumi. Ketika perbedaan muatan ini sangat besar, terjadi pelepasan energi dalam bentuk kilat, yang disertai dengan suara guruh.

Proses ini sangat kompleks, melibatkan interaksi antara udara, air, dan medan listrik yang dapat menghasilkan fenomena alam yang sangat kuat dan mengagumkan. (Z-12)

TERMS OF SERVICE Effective Date: March 15 2022. Previous versions: May 25 2018. The terms of this agreement (“Terms of Service”) govern the relationship between you and Xdevs Ltd, a company with Reg. No. HE386824, having its registered address situated at Misiaouli & Kavazoglou 41, 2nd floor, office 203-B4, 3016, Limassol, Cyprus, (hereinafter “Xdevs Ltd” or “Us” or “We”) regarding your use of Xdevs Ltd games, websites and related services (the “Service”). Use of the Service is also governed by Xdevs Ltd Privacy Policy and other relevant policies, which are incorporated herein by reference. Before accessing or using the Service, including browsing any Xdevs Ltd website or accessing a game, you must agree to these Terms of Service and the Privacy Policy. You may also be required to register an account on the Service (an “Account”). By registering for an Account or otherwise using the Service, you represent that you are age 13 or older. If you are between the ages of 13 and 17, you represent that your legal guardian has reviewed and agreed to these Terms. If you access the Service from a Social Networking Site (“SNS”), such as Facebook or Google+, you shall comply with its terms of service/use as well as these Terms of Service. BY INSTALLING, USING OR OTHERWISE ACCESSING THE SERVICE, YOU AGREE TO THESE TERMS OF SERVICE. IF YOU DO NOT AGREE TO THESE TERMS OF SERVICE, PLEASE DO NOT INSTALL, USE OR OTHERWISE ACCESS THE SERVICE. USE OF THE SERVICE IS VOID WHERE PROHIBITED. Xdevs Ltd reserves the right, at its discretion, to change, modify, add or remove portions of these Terms of Service, its Privacy Policy and other relevant Xdevs Ltd policies at any time by posting the amended terms on the Xdevs Ltd Service. You will be deemed to have accepted such changes by continuing to use the Service. If at any point you do not agree to any portion of the then-current version of our Terms of Service, the Xdevs Ltd Privacy Policy, or any other Xdevs Ltd policy, rules or codes of conduct relating to your use of the Service, your license to use the Service shall immediately terminate, and you must immediately stop using the Service. 1. License 1.1. Grant of a Limited License to Use the Service Subject to your agreement and continuing compliance with these Terms of Service and any other relevant Xdevs Ltd policies, Xdevs Ltd grants you a non-exclusive, non-transferable, non-sublicensable, revocable and limited license to access and use the Service for your own non-commercial entertainment purposes. You agree not to use the Service for any other purpose. The following restrictions apply to the use of the Service: You shall not create an Account or access the Service if you are under the age of 13; You shall restrict use by minors, and you will deny access to children under the age of 13. You accept full responsibility for any unauthorized use of the Service by minors. You are responsible for any use of your credit card or other payment instrument (e.g. paypal) by minors; You shall not (or attempt to) purchase, sell, rent or give away your Account, create an Account using a false identity or information, or on behalf of someone other than yourself; You shall not use the Service if you have previously been removed by Xdevs Ltd, or previously been banned from playing any Xdevs Ltd game; You shall use your Account only for non-commercial purposes; You shall not use the Service to advertise, or solicit, or transmit any commercial advertisements, including chain letters, junk or spam e-mail or repetitive or misleading messages to anyone. 1.1.1. Login information and Your Account You may be required to select a password for your Account or you may also use other credentials to access the Account (“Login Information”). You shall not share the Account or the Login Information, nor let anyone else access your Account or do anything else that might jeopardize the security of your Account. In the event you become aware of or reasonably suspect any breach of security, including without limitation any loss, theft, or unauthorized disclosure of the Login Information, you must immediately notify Xdevs Ltd and modify your Login Information. You are solely responsible for maintaining the confidentiality of the Login Information, and you will be responsible for all uses of the Login Information, including purchases, whether or not authorized by you. You are responsible for anything that happens through your Account. Xdevs Ltd reserves the right to remove or reclaim any usernames at any time and for any reason, including but not limited to claims by a third party that a username violates the third party’s rights. The Service supports only one Account per game on a supported device. 1.1.2. License Limitations Any use of the Service in violation of these License Limitations is strictly prohibited, can result in the immediate revocation of your limited license and may subject you to liability for violations of law. You agree that you will not, under any circumstances: Engage in any act that Xdevs Ltd deems to be in conflict with the spirit or intent of the Service or make improper use of Xdevs Ltd support services; Use or take part (directly or indirectly) in the use of cheats, exploits, automation software, bots, hacks, mods or any unauthorized third-party software designed to modify or interfere with the Service, any Xdevs Ltd game or any Xdevs Ltd game experience; Modify or cause to be modified any files that are a part of the Service or any Xdevs Ltd game without Xdevs Ltd express written consent; Disrupt, interfere with or otherwise adversely affect the normal flow of the Service or otherwise act in a manner that may negatively affect other users’ experience when using the Service or playing Xdevs Ltd games. This includes win trading and any other kind of manipulation of rankings, taking advantage of errors in the Service to gain an unfair edge over other players and any other act that intentionally abuses or goes against the design of the Service; Disrupt, overburden, or aid or assist in the disruption or overburdening of any computer or server (“Server”) used to offer or support the Service or any Xdevs Ltd game environment; Institute, assist, or become involved in any type of attack, including without limitation distribution of a virus, denial of service attacks upon the Service, or other attempts to disrupt the Service or any other person’s use or enjoyment of the Service; Attempt to gain unauthorized access to the Service, Accounts registered to others or to the computers, Servers, or networks connected to the Service by any means other than the user interface provided by Xdevs Ltd, including but not limited to, by circumventing or modifying, attempting to circumvent or modify, or encouraging or assisting any other person to circumvent or modify, any security, technology, device, or software that is part of the Service; Post any information that is abusive, threatening, obscene, defamatory, libelous, or racially, sexually, religiously, or otherwise objectionable or offensive or engage in ongoing toxic behavior, such as by repeatedly posting information on an unsolicited basis; Post any information that contains nudity, excessive violence, or offensive subject matter or that contains a link to such content; Attempt to, or harass, abuse, or harm, or advocate or incite harassment, abuse, or harm of another person, group, including Xdevs Ltd employees, including Xdevs Ltd customer service representatives; Make available through the Service any material or information that infringes any copyright, trademark, patent, trade secret, right of privacy, right of publicity, or other right of any person or entity or impersonates any other person, including without limitation a Xdevs Ltd employee; Reverse engineer, decompile, disassemble, decipher or otherwise attempt to derive the source code for any underlying software or other intellectual property used to provide the Service or any Xdevs Ltd game, or to obtain any information from the Service or any Xdevs Ltd game using any method not expressly permitted by Xdevs Ltd; Solicit or attempt to solicit Login Information or any other login credentials or personal information from other users of the Service or any Xdevs Ltd game; Collect or post anyone’s private information, including personally identifiable information (whether in text, image or video form), identification documents, or financial information through the Service. Xdevs Ltd reserves the right to determine what conduct it considers to be in violation of the rules of use or otherwise outside the intent or spirit of these Terms of Service or the Service itself. Xdevs Ltd reserves the right to take action as a result, which may include terminating your Account and prohibiting you from using the Service in whole or in part. 1.2. Suspension and Termination of Account and Service WITHOUT LIMITING ANY OTHER REMEDIES, XDEVS LTD MAY LIMIT, SUSPEND, TERMINATE, MODIFY, OR DELETE ACCOUNTS OR ACCESS TO THE SERVICE OR PORTIONS THEREOF IF YOU ARE, OR XDEVS LTD SUSPECTS THAT YOU ARE, FAILING TO COMPLY WITH ANY OF THESE TERMS OF SERVICE OR FOR ANY ACTUAL OR SUSPECTED ILLEGAL OR IMPROPER USE OF THE SERVICE, WITH OR WITHOUT NOTICE TO YOU. YOU CAN LOSE YOUR USER NAME AND PERSONA IN THE SERVICE AS A RESULT OF ACCOUNT TERMINATION OR LIMITATION, AS WELL AS ANY BENEFITS, PRIVILEGES, EARNED ITEMS AND PURCHASED ITEMS ASSOCIATED WITH YOUR USE OF THE SERVICE, AND XDEVS LTD IS UNDER NO OBLIGATION TO COMPENSATE YOU FOR ANY SUCH LOSSES OR RESULTS. WITHOUT LIMITING OUR OTHER REMEDIES, WE MAY LIMIT, SUSPEND OR TERMINATE THE SERVICE AND USER ACCOUNTS OR PORTIONS THEREOF, PROHIBIT ACCESS TO OUR GAMES AND SITES, AND THEIR CONTENT, SERVICES AND TOOLS, DELAY OR REMOVE HOSTED CONTENT, AND TAKE TECHNICAL AND LEGAL STEPS TO PREVENT USERS FROM ACCESSING THE SERVICE IF WE BELIEVE THAT THEY ARE CREATING RISK OR POSSIBLE LEGAL LIABILITI

Proses Terjadinya Hujan  – Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai Maret, sementara musim kemarau terjadi pada bulan April sampai September.

Saat musim hujan tiba, hujan biasanya turun setiap saat mulai pagi, siang, sore, bahkan sampai malam. Sementara itu, intensitas hujan yang turun di musim ini juga berbeda-beda, ada yang berlangsung sangat deras dan ada pula yang sekadar gerimis.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat. Hal itu berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi.

Pada dasarnya, kehidupan semua makhluk sangat bergantung pada keberadaan air, salah satunya bersumber dari hujan. Sebab, hujan akan menjadi sumber air yang penting apabila kita tidak bisa mengakses sumber air lainnya, seperti sungai, danau, ataupun sumur. Selain itu, air hujan juga memiliki banyak manfaat. Misalnya, untuk mengairi lahan pertanian, kepentingan industri, dan pembangkit listrik.

Hujan menjadi sumber air bersih utama di sebagian besar wilayah di dunia. Sebab, air yang dihasilkan oleh hujan tersebut dapat membantu berbagai ekosistem. Tak kalah penting, fenomena hujan adalah bagian dari proses terbentuknya air. Saat air itu jatuh ke permukaan bumi, saat itulah disebut sebagai hujan. Sebab, tidak semua air yang jatuh dapat mencapai bumi. Banyak di antaranya yang menguap begitu saja. Kondisi tersebut kerap terjadi di daerah panas dan kering seperti padang gurun.

Bebragai fenomena perubahan iklim global beserta implikasi lainnya juga bisa Grameds pelajari dan temukan pada buku Sains Perubahan Iklim yang terdiri dari 6 bab dan masing-masing membahas fenomena yang berbeda.

Sains Perubahan Iklim

Air Hujan Dapat Dipanen

Bukan hanya tanaman, air hujan pun dapat dimanfaatkan dengan cara “dipanen”. Hal itu bisa dilakukan dengan memakai bak penampungan atau mengalirkannya ke sumur. Air hujan dari atap bisa dialirkan melalui pipa ke sumur atau melalui bak penampung. Selain itu, hujan juga bisa disaring dengan alat sederhana seperti kain dan kaos agar terbebas dari debu.

Tak hanya itu, para petani juga dapat memanen air hujan dengan membuat sumur atau kolam di sekitar lahan pertanian. Apabila musim kemarau tiba, air yang ditampung tersebut dapat menjadi alternatif untuk pengairan. Air hujan juga dapat dimanfaatkan untuk perikanan.

Tak banyak orang tahu, air hujan di Indonesia juga masih layak untuk dikonsumsi. Tingkat keasaman air hujan di berbagai daerah pernah diteliti, di antaranya Jogja, Bali, Bogor dan Jakarta. Penelitian itu menyimpulkan rata-rata tingkat pH (potential hydrogen) air hujan di sejumlah daerah itu adalah 7,2 sampai 7,4.

Artinya, secara kualitas air hujan di Indonesia masih layak diminum oleh manusia. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah mengembangkan dua bentuk sistem pemanfaatan dan pengolahan air hujan untuk air minum, yaitu Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM).

Selain itu, cara pengolahan air dengan metode lebih sederhana juga pernah dikembangkan sejumlah komunitas pemanen air hujan di sekitar Magelang, Klaten, Jogja dan daerah lainnya. Misalnya, cara pengolahan air hujan menjadi air siap minum yang dilakukan oleh Komunitas Banyu Bening di Sleman (DI Yogyakarta) serta Komunitas Kandang Udan di Desa Bunder, Klaten (Jawa Tengah).

Itulah penjelasan mengenai pengertian, proses, jenis, dan manfaat air hujan. Untuk menambah wawasan kalian mengenai hujan ataupun perubahan cuaca lainnya, Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan senantiasa menghadirkan buku-buku berkualitas dan bermanfaat, salah satunya buku di bawah ini.

Buku Aktivitas Musim dan Cuaca

Penulis: Indiana Malia

KOMPAS.com - Perang Kemerdekaan Indonesia terjadi sejak 1945 hingga 1949, yang menjadi puncak perjuangan bangsa Indonesia.

Meskipun sudah resmi merdeka sejak 17 Agustus 1945, masih banyak pihak yang belum bisa menerima kemerdekaan Indonesia, termasuk Belanda dan Sekutu.

Akibatnya, pertempuran pun terjadi pada masa Revolusi Kemerdekaan yang memakan korban mencapai ribuan jiwa.

Baca juga: Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar

Latar belakang terjadinya perang kemerdekaan Indonesia adalah keinginan Belanda dan Sekutu untuk kembali menguasai Nusantara.

Satu bulan setelah Indonesia dinyatakan merdeka, tepatnya tanggal 29 September 1945, Sekutu datang.

Sekutu yang dalam hal ini adalah Inggris, sudah membentuk satuan komando bernama SEAC mengirim pasukan mata-mata untuk melihat kondisi di Indonesia setelah kependudukan Jepang pada 1942 silam.

Rupanya, saat itu, Sekutu datang dengan diboncengi oleh NICA (Nederlands Indies Civil Adminstration), yaitu pemerintahan sipil Belanda yang bertujuan untuk kembali berkuasa di Indonesia.

Inggris yang ditugaskan ke Indonesia ternyata diam-dian sudah mengadakan perjanjian rahasia bersama Belanda yang disebut Civil Affair Agreement pada 24 Agustus 1945 silam.

Isi Civil Affair Agreement adalah tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama pemerintah Belanda.

Sekutu mendarat pertama kali di Tanjung Priok, yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

Awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut dengan baik.

Namun, setelah mengetahui bahwa Sekutu datang dengan diboncengi NICA yang secara gamblang ingin kembali menegakkan kekuasaan di Indonesia, maka reaksi pihak Indonesia terhadap Sekutu berubah.

Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya pertempuran di berbagai daerah di Indonesia.

Suasana sekitar saat Pertempuran Ambarawa terjadi

Baca juga: Kronologi Pertempuran Surabaya

Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 Oktober 1945, ketika Sekutu yang dipimpin oleh Brigjen Bethel mendarat di Semarang.

Setelah itu, pasukan Sekutu yang sedang berjalan menuju ke Magelang pun membuat kerusuhan.

Awalnya, Bethel diperkenankan untuk melucuti senjata pasukan Jepang.

Dia juga diizinkan mengevakuasi 19.000 interniran Sekutu yang ada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.

Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu membelot dengan mempersenjatai para tawanan Jepang.

Pada 26 Oktober 1945, insiden pun pecah di Magelang, yang kemudian berlanjut antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tentara Inggris.

Orange Hotel di Surabaya, lokasi perobekan bendera Belanda ketika Pertempuran Surabaya.

Puncak pertempuran terjadi pada 20 November 1945, di Ambarawa antara pasukan TKR yang dipimin Mayor Sumarto dengan pasukan Inggris.

Aksi tembak-menembak dan pengeboman terus terjadi selama berhari-hari.

Kendati begitu, pada akhirnya pasukan TKR berhasil meluluhlantakkan pasukan Inggris pada 12 Desember 1945.

Pada akhirnya, pasukan Inggris yang sudah sangat terdesak bersedia meninggalkan Ambarawa dan mundur ke Semarang pada 15 Desember 1945.

Baca juga: Pertempuran Ambarawa: Latar Belakang, Tokoh, Akibat, dan Akhir

Tentara Inggris tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby.

Kemudian, pada 27 Oktober 1945, tentara Inggris mulai menduduki gedung-gedung pemerintahan di Surabaya yang dijaga oleh rakyat dan para pemuda Indonesia.

Lebih lanjut, pada 29 Oktober 1945, atas permintaan Letjen Christison, Presiden Soekarno datang ke Surabaya untuk menghentikan pertempuran.

KOMPAS.com - Perang Kemerdekaan Indonesia terjadi sejak 1945 hingga 1949, yang menjadi puncak perjuangan bangsa Indonesia.

Meskipun sudah resmi merdeka sejak 17 Agustus 1945, masih banyak pihak yang belum bisa menerima kemerdekaan Indonesia, termasuk Belanda dan Sekutu.

Akibatnya, pertempuran pun terjadi pada masa Revolusi Kemerdekaan yang memakan korban mencapai ribuan jiwa.

Baca juga: Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar

Latar belakang terjadinya perang kemerdekaan Indonesia adalah keinginan Belanda dan Sekutu untuk kembali menguasai Nusantara.

Satu bulan setelah Indonesia dinyatakan merdeka, tepatnya tanggal 29 September 1945, Sekutu datang.

Sekutu yang dalam hal ini adalah Inggris, sudah membentuk satuan komando bernama SEAC mengirim pasukan mata-mata untuk melihat kondisi di Indonesia setelah kependudukan Jepang pada 1942 silam.

Rupanya, saat itu, Sekutu datang dengan diboncengi oleh NICA (Nederlands Indies Civil Adminstration), yaitu pemerintahan sipil Belanda yang bertujuan untuk kembali berkuasa di Indonesia.

Inggris yang ditugaskan ke Indonesia ternyata diam-dian sudah mengadakan perjanjian rahasia bersama Belanda yang disebut Civil Affair Agreement pada 24 Agustus 1945 silam.

Isi Civil Affair Agreement adalah tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama pemerintah Belanda.

Sekutu mendarat pertama kali di Tanjung Priok, yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.

Awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut dengan baik.

Namun, setelah mengetahui bahwa Sekutu datang dengan diboncengi NICA yang secara gamblang ingin kembali menegakkan kekuasaan di Indonesia, maka reaksi pihak Indonesia terhadap Sekutu berubah.

Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya pertempuran di berbagai daerah di Indonesia.

Suasana sekitar saat Pertempuran Ambarawa terjadi

Baca juga: Kronologi Pertempuran Surabaya

Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 Oktober 1945, ketika Sekutu yang dipimpin oleh Brigjen Bethel mendarat di Semarang.

Setelah itu, pasukan Sekutu yang sedang berjalan menuju ke Magelang pun membuat kerusuhan.

Awalnya, Bethel diperkenankan untuk melucuti senjata pasukan Jepang.

Dia juga diizinkan mengevakuasi 19.000 interniran Sekutu yang ada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.

Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu membelot dengan mempersenjatai para tawanan Jepang.

Pada 26 Oktober 1945, insiden pun pecah di Magelang, yang kemudian berlanjut antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tentara Inggris.

Orange Hotel di Surabaya, lokasi perobekan bendera Belanda ketika Pertempuran Surabaya.

Puncak pertempuran terjadi pada 20 November 1945, di Ambarawa antara pasukan TKR yang dipimin Mayor Sumarto dengan pasukan Inggris.

Aksi tembak-menembak dan pengeboman terus terjadi selama berhari-hari.

Kendati begitu, pada akhirnya pasukan TKR berhasil meluluhlantakkan pasukan Inggris pada 12 Desember 1945.

Pada akhirnya, pasukan Inggris yang sudah sangat terdesak bersedia meninggalkan Ambarawa dan mundur ke Semarang pada 15 Desember 1945.

Baca juga: Pertempuran Ambarawa: Latar Belakang, Tokoh, Akibat, dan Akhir

Tentara Inggris tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945, di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby.

Kemudian, pada 27 Oktober 1945, tentara Inggris mulai menduduki gedung-gedung pemerintahan di Surabaya yang dijaga oleh rakyat dan para pemuda Indonesia.

Lebih lanjut, pada 29 Oktober 1945, atas permintaan Letjen Christison, Presiden Soekarno datang ke Surabaya untuk menghentikan pertempuran.

Pertemuan keduanya pun menghasilkan terjadinya gencatan senjata.

Akan tetapi, pada 31 Oktober 1945, tersiar kabar tentang hilangnya Brigjen Mallaby yang ternyata tewas terbunuh.

Sebagai tindak lanjut dari kabar tersebut, pihak Inggris, Mayir Jenderal Manserg, memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya pada 9 November 1945.

Namun, hingga tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi WIB, tidak ada seorang pun dari bangsa Indonesia yang menyerahkan diri.

Akibatnya, pertempuran pun pecah. Para pejuang Indonesia berusaha melawan Sekutu menggunakan senjata tradisional bambu runcing.

Setelah tiga pekan, pertempuran Surabaya pun mulai mereda pada 28 November 1945.

Pertempuran ini telah memakan korban jiwa dari pihak Indonesia sebanyak 20.000 orang, sedangkan dari pihak Sekutu sebanyak 1.500 orang.

Baca juga: Mohammad Toha, Tokoh Penting Peristiwa Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi tanggal 13 Oktober 1945, ketika pasukan Sekutu tiba di Kota Bandung dengan diboncengi oleh NICA.

Setibanya di Bandung, pasukan Sekutu langsung menguasai kota dengan alasan melucuti dan menawan tentara Jepang.

Kemudian, pada 27 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Bandung segera meninggalkan area Bandung Utara, tetapi ultimatum itu tidak dihiraukan.

Sekutu yang mulai terdesak pun kembali mengeluarkan ultimatum kedua agar selambat-lambatnya pada 24 Maret 1946 pukul 24.00, pasukan Indonesia sudah meninggalkan Bandung sejauh 11 kilometer.

Ultimatum ini lantas mendongkrak semangat perlawanan para pejuang Indonesia.

Pasukan Indonesia membuat strategi dengan merancang operasi bernama Bumi Hangus.

Begitu penduduk meninggalkan Bandung, operasi Bumi Hangus langsung dijalankan dengan membakar bangunan rumah atau gedung di Bandung.

Prasasti yang menjadi bukti terjadinya Pertempuran Medan Area

Dalam sekejap, Kota Bandung sudah diselimuti oleh asap gelap dan pemadaman listrik.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh tentara Indonesia untuk menyerang Sekutu secara bergerilya.

Baca juga: Pertempuran Medan Area: Latar Belakang, Konflik, dan Dampak

Pertempuran Medan Area terjadi tanggal 13 Oktober 1945 hingga April 1946, setelah tentara Sekutu yang dipimpin oleh TED Kelly mendarat di Medan.

Kedatangan Sekutu dan NICA ini memancing kemarahan warga Indonesia.

Terlebih, ketika salah satu anggota NICA disebut merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang digunakan oleh seorang pemuda Indonesia.

Menindaklanjuti hal ini, pada 13 Oktober 1945, barisan pemuda dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bertempur melawan Sekutu dan NICA.

Inggris kemudian mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk segera menyerahkan senjata kepada Sekutu, tetapi lagi-lagi ultimatum itu tidak diindahkan.

Puncak pertempuran terjadi tanggal 10 Desember 1945, di mana Sekutu dan NICA menyerang Kota Medan secara habis-habisan.

Bulan April 1946, Sekutu sudah berhasil menguasai Kota Medan.

Baca juga: Kronologi Agresi Militer Belanda I

Setelah proklamasi kemerdekaan berlangsung, Indonesia masih dihantui oleh Belanda.

Belanda terus berusaha merebut kembali kemerdekaan dengan melakukan sejumlah serangan, salah satunya Agresi Militer Belanda I.

Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947, yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Johannes van Mook.

Tujuan Agresi Militer Belanda I adalah membangkitkan perekonomian Belanda dengan cara menguasai kekayaan sumber daya alam Indonesia.

Target utama Belanda ialah Sumatera dan Jawa untuk menguasai sumber daya alam di sana.

Di Pulau Jawa, Belanda menyerang Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Indonesia mengirim pasukan Siliwangi untuk melawan tentara Belanda.

Salah satu strategi yang digunakan oleh pasukan Siliwangi adalah melakukan serangan gerilya pada sektor-sektor penting, seperti jalan-jalan penghubung, jalur logistik, dan pos Belanda.

Pada praktiknya, serangan gerilya pasukan Siliwangi di Jawa Barat berhasil mengalahkan usaha perkebunan yang menjadi sektor ekonomi penting bagi Belanda.

Agresi Militer Belanda I berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Renville pada 17 Januari 1947.

Baca juga: Mengapa Perjanjian Renville Merugikan Indonesia?

Belanda mengingkari perjanjian Renville dengan melancarkan serangan Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948, di Yogyakarta.

Pada Minggu pagi 19 Desember 1948, Belanda mulai menyerang Kota Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota sementara Indonesia.

Belanda melakukan serangan udara mendadak yang membuat pasukan Indonesia kewalahan.

Hanya dalam waktu beberapa jam, sore hari pada tanggal yang sama, Yogyakarta sudah berhasil diambil alih oleh Belanda.

Setelah mendengar serangan mendadak tersebut, Panglima TNI Jenderal Sudirman memberikan perintah kilat melalui radio yang bertujuan untuk melawan musuh dengan cara perang rakyat semesta.

Maksudnya, para pasukan akan hijrah dengan cara long march ke wilayahnya masing-masing dan membentuk kekuatan.

Setelah kekuatan terbentuk, pertempuran dimulai antara pasukan Indonesia dan pasukan Belanda.

Agresi Militer Belanda II telah banyak memakan korban jiwa dan kerusakan besar bagi pihak Indonesia.

Saking besarnya, aksi penyerangan ini sampai terdengar ke kancah internasional, termasuk Amerika Serikat (AS).

Akibatnya, AS memutuskan untuk menghentikan bantuan dana kepada Belanda. AS dan PBB juga mendesak agar Belanda segera melakukan gencatan senjata dan menggelar perundingan damai.

Akhirnya, pada 7 Mei 1949, Agresi Militer Belanda II berakhir dengan ditandatanganinya perjanjian Roem-Royen.

Baca juga: Hasil Konferensi Meja Bundar yang Tidak Dapat Direalisasikan Belanda

Akhir perang kemerdekaan Indonesia adalah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.

Sebelum penyerahan itu tercapai, Indonesia dan Belanda lebih dulu berunding dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.

KMB dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta.

Pada akhirnya, tanggal 2 November 1949, Indonesia dan Belanda berhasil mencapai kesepakatan dengan menandatangani persetujuan KMB.

Salah satu isi KMB adalah Belanda menyerahkan kedaulatan penuh kepada RI pada Desember 1949, tepatnya tanggal 27 Desember.

Pembentukan Perbedaan Muatan

Perbedaan muatan listrik antara bagian atas dan bawah awan semakin besar seiring dengan bertambahnya konveksi. Selain itu, permukaan bumi juga bisa menjadi bermuatan positif akibat pengaruh awan yang bermuatan negatif di atasnya.

Akibat perbedaan muatan yang sangat besar antara bagian bawah awan dan permukaan bumi, tercipta medan listrik yang kuat.

Pemanasan dan Pemisahan Muatan

Dalam awan cumulonimbus, proses konveksi (perpindahan panas) menyebabkan udara hangat naik dengan cepat, sementara udara dingin turun. Tetesan air dan kristal es yang bergerak saling bertumbukan dan menghasilkan gesekan. Gesekan ini memisahkan muatan listrik dalam awan:

Proses Terjadinya Petir pada Awan Panas Gunung Api

Mekanisme petir dari letusan gunung api atau petir vulkanik tidak jauh berbeda dengan petir dari awan Cb. Bedanya, muatan yang terkandung dalam awan Cb digantikan oleh awan kepulan erupsi gunung api berisi uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lain yang menyembur ke angkasa secara masif.

Petir vulkanik tidak terjadi secara langsung walau di dalam kolom letusan telah berisi partikel abu kaca panas, uap dan gas yang bersama meletus ke atmosfer. Hal itu, karena sebelum terjadi petir, partikel tersebut harus terionisasi terlebih dahulu dengan memisahkan elektron yang terikat pada tiap partikel dengan perantara energi potensial suatu masa. Muatan-muatan ion inilah yang menjadi pemicu terbentuknya petir.

Pelepasan Muatan (Penyulutan)

Ketika perbedaan muatan antara awan dan permukaan bumi (atau antar awan) cukup besar dan medan listriknya cukup kuat, udara yang pada awalnya merupakan isolator listrik akan menjadi konduktor listrik. Proses ini disebut penyulutan.

Muatan listrik bergerak dalam bentuk kilat atau petir. Kilat ini dapat terjadi dalam dua bentuk: