Seberapa Jauh Penglihatan Elang

Seberapa Jauh Penglihatan Elang

Mata burung elang memiliki lapisan reflektif yang membantu melihat dalam gelap.

Lapisan reflektif adalah lapisan tipis yang ada di belakang retina mata, yang berfungsi untuk memantulkan cahaya yang masuk kembali ke retina. Lapisan reflektif ini membantu mata untuk melihat dalam kondisi cahaya yang redup, karena cahaya yang masuk bisa dimanfaatkan dua kali. Mata burung elang memiliki lapisan reflektif yang disebut tapetum lucidum, yang membuat mata mereka bersinar dalam gelap. Tapetum lucidum ini membuat mata burung elang bisa melihat dalam cahaya yang 5 kali lebih redup daripada mata manusia.

Mata burung elang memiliki dua titik fokus yang berbeda.

Titik fokus adalah daerah di retina mata yang memiliki kerapatan sel kerucut paling tinggi, dan berfungsi untuk melihat dengan resolusi paling tinggi. Mata manusia hanya memiliki satu titik fokus di tengah retina, yang disebut fovea sentralis. Mata burung elang, di sisi lain, memiliki dua titik fokus di retina, yang disebut fovea sentralis dan fovea lateralis.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Fovea sentralis berada di tengah retina, dan berfungsi untuk melihat objek di depan mata dengan resolusi paling tinggi. Dilansir Animals FYI, fovea lateralis berada di sisi retina, dan berfungsi untuk melihat objek di samping mata dengan resolusi yang lebih rendah, tapi dengan sudut pandang yang lebih lebar. Dengan dua titik fokus ini, mata burung elang bisa melihat objek di depan dan di samping mata secara bersamaan, tanpa harus memutar kepala.

Burung elang adalah salah satu burung pemangsa yang paling mengagumkan di dunia. Mereka memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, cakar yang kuat, dan paruh yang tajam. Namun, salah satu keunggulan terbesar mereka adalah mata mereka yang sangat tajam. Mata burung elang bisa melihat detail halus dari jarak yang sangat jauh, bahkan lebih baik daripada manusia. Apa saja alasan di balik mata burung elang yang sangat tajam ini? Berikut adalah lima alasan yang bisa kamu ketahui.

Mata burung elang memiliki sel-sel penglihatan yang lebih banyak dan lebih rapat.

Sel-sel penglihatan yang ada di retina mata burung elang terdiri dari dua jenis, yaitu sel kerucut dan sel batang. Sel kerucut berfungsi untuk melihat warna dan detail, sedangkan sel batang berfungsi untuk melihat dalam kondisi cahaya yang redup. Mata burung elang memiliki jumlah dan kerapatan sel kerucut yang lebih banyak dan lebih rapat daripada mata manusia. Learn Bird Watching menginformasikan bahwa mata burung elang memiliki sekitar satu juta sel kerucut per milimeter persegi, sedangkan mata manusia hanya sekitar 200 ribu. Jumlah dan kerapatan sel kerucut yang tinggi ini membuat mata burung elang bisa melihat warna dan detail dengan lebih jelas dan tajam.

Mata burung elang memiliki kemampuan untuk melihat cahaya ultraviolet.

Cahaya ultraviolet adalah cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya tampak, dan tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Namun, mata burung elang bisa melihat cahaya ultraviolet, karena sel kerucut mereka memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap panjang gelombang ini.

Kemampuan untuk melihat cahaya ultraviolet ini membantu burung elang untuk berburu mangsa, karena mereka bisa melihat jejak urine atau kotoran mangsa yang memantulkan cahaya ultraviolet. Selain itu, kemampuan ini juga membantu burung elang untuk berkomunikasi dengan sesama burung elang, karena bulu-bulu mereka memiliki pola yang berbeda dalam cahaya ultraviolet.

Itulah lima alasan mengapa burung elang memiliki mata yang sangat tajam. Dengan mata yang luar biasa ini, burung elang bisa berburu dan bertahan hidup di alam liar dengan efektif. Mata burung elang adalah salah satu contoh adaptasi yang mengagumkan dalam dunia hewan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang burung elang. Terima kasih telah membaca. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Baca Juga: 7 Fakta Elang Amur, Bermigrasi dari Asia Timur hingga Afrika!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bobo.id - Teman-teman tentu tidak asing lagi dengan burung elang. Yap, salah satu burung pemangsa atau predator.

Burung elang ini memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, cakar yang kuat, dan paruh yang tajam, lo.

Tak hanya itu, ternyata burung elang juga memiliki penglihatan tajam. Bahkan, lebih tajam daripada manusia.

Oleh karena itu, ketika ada orang yang memiliki mata tajam, mereka sering disebut dengan 'mata elang'. Hihi.

Mata burung elang bisa melihat detail dari jarak yang sangat jauh. Ia bisa melihat dari ketinggian 10 lantai. Wow!

Hmm, kira-kira apa rahasia elang bisa mendapatkan penglihatannya yang tajam itu, ya? Kita cari tahu, yuk!

Mata Besar dan Bentuk Khusus

Saat memperhatikan elang, kita akan tahu kalau mata elang memiliki ukuran yang besar dibandingkan kepalanya.

Bayangkan saja, diameter mata burung elang bisa mencapai 5 cm. Padahal, manusia hanya sekitar 2,4 cm.

Ukuran mata yang besar ini memungkinkan burung elang untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya dan informasi.

Selain itu, mata burung elang juga memiliki bentuk khusus, yakni seperti mangkuk cekung yang cukup dalam.

Baca Juga: Meski Punya Paruh, Ternyata Platipus Termasuk Karnivora, Apa Makanannya?

Bentuk ini membuat mata elang berfungsi seperti lensa. Yap, bisa memperbesar suatu gambar dari jarak jauh.

Sel Penglihatan Banyak dan Rapat

Rahasia di balik mata elang yang tajam adalah karena elang punya sel penglihatan yang banyak dan juga rapat.

Sel-sel penglihatan yang ada di retina mata burung elang terdiri dari dua jenis, yakni sel kerucut dan sel batang.

Sel kerucut ini berfungsi untuk melihat warna dan detail. Nah, sel batang fungsinya melihat di kondisi gelap.

Mata burung elang memiliki jumlah sel kerucut yang lebih banyak dan sel kerucut yang lebih rapat dari manusia.

Mata burung elang punya satu juta sel kerucut per milimeter persegi. Padahal, manusia hanya punya 200 ribu.

Jumlah dan kerapatan sel kerucut yang tinggi inilah yang bikin elang bisa melihat objek jauh dengan jelas.

Punya Dua Titik Fokus Berbeda

Titik fokus adalah daerah retina mata yang punya kerapatan sel kerucut paling tinggi dan berfungsi melihat objek secara jelas.

Sebagai informasi, mata manusia hanya memiliki satu titik fokus di tengah retina. Namanya fovea sentralis.

Baca Juga: Perbedaan Fungsi Paruh Elang dan Paruh Burung Kolibri, Materi Kelas 4 SD

Sementara itu, mata burung elang memiliki dua titik fokus di retina. Namanya fovea sentralis dan fovea lateralis.

Fovea sentralis berada tepat di tengah retina. Fungsinya untuk melihat objek depan mata dengan resolusi tinggi.

Fovea lateralis ini berada di sisi retina, berfungsi melihat objek di samping mata dengan sudut pandang lebar.

Dengan dua titik fokus ini, mata burung elang bisa melihat objek depan dan samping secara bersamaan, lo.

Bisa Melihat Cahaya Ultraviolet

Cahaya ultraviolet adalah cahaya yang punya gelombang lebih pendek dari cahaya tampak dan tak bisa dilihat manusia.

Namun, mata burung elang bisa melihat cahaya ultraviolet karena sel kerucut punya sensitivitas yang tinggi.

Kemampuan melihat cahaya ultraviolet ini membantu burung elang untuk berburu mangsanya, teman-teman.

Sebab, burung elang dapat dengan mudah melihat jejak urine atau kotoran yang pantulkan cahaya ultraviolet.

Selain itu, kemampuan ini juga bisa digunakan untuk berkomunikasi dan mengenali burung elang lainnya.

Hal ini karena bulu-bulu burung elang diketahui memiliki pola yang berbeda dalam cahaya ultraviolet. Unik, ya!

Nah, itulah rahasia di balik penglihatan burung elang yang sangat tajam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Baca Juga: Terkenal Pandai Berburu, Berapa Kecepatan Burung Elang Emas saat Terbang?

Apa saja kemampuan hebat burung elang?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera

Penglihatan binokular adalah penglihatan di mana kedua mata digunakan bersama-sama. Kata binokular berasal dari dua kata bahasa Latin, bini untuk ganda, dan oculus untuk mata.[1] Memiliki dua mata setidaknya memberi empat keunggulan dibandingkan memiliki satu. Pertama, memberikan makhluk hidup mata cadang dalam kasus mata yang satu rusak. Kedua, memberikan ruang pandang yang lebih luas. Sebagai contoh, manusia memiliki ruang pandang horisontal maksimum sekitar 200 derajat dengan dua mata, sekitar 120 derajat yang membentuk ruang pandang binokular tersebut (dilihat oleh kedua mata) diapit oleh dua bidang uniocular (dilihat oleh hanya satu mata) pada kira-kira 40 derajat.[2] Ketiga, memberikan ringkasan binokular sehingga kemampuan untuk mendeteksi objek yang samar makin meningkat.[3] Keempat, dapat memberikan stereopsis di mana paralaks yang disediakan oleh berbagai posisi kedua buah mata memberikan persepsi kedalaman yang tepat.[4] Penglihatan binokular tersebut terjadi karena penyatuan penglihatan atau fusi binokular, di mana hanya satu gambar yang terlihat meskipun setiap mata yang memiliki citra objek sendiri.[4]

Beberapa binatang, umumnya binatang predator, memiliki dua mata yang terletak di sisi berlawanan di kepala mereka untuk memberikan ruang pandang seluas mungkin. Contohnya termasuk kelinci, kerbau, dan antelop. Pada beberapa binatang, mata dapat bergerak secara independen untuk meningkatkan ruang pandang. Bahkan tanpa menggerakkan mata mereka, beberapa burung memiliki ruang pandang 360 derajat.

Binatang lain, biasanya juga binatang predator, memiliki dua mata di bagian depan kepala, sehingga memungkinkan mereka memiliki penglihatan binokular dan mengurangi ruang pandang mereka mendukung stereopsis. Contohnya termasuk manusia, elang, serigala, dan ular.

Beberapa binatang pemangsa, terutama yang besar seperti paus sperma dan paus pembunuh, memiliki dua mata yang terletak di sisi berlawanan di kepala mereka. Binatang lain yang belum tentu predator, seperti kelelawar buah dan beberapa primata juga memiliki mata yang menghadap ke depan.

Binatang yang memiliki mata menghadap ke depan, biasanya mata mereka bergerak bersama.

Ketika mata bergerak lateral, ke arah yang sama, ini disebut versi. Saat mata bergerak ke arah yang berlawanan, ke sebuah objek yang lebih dekat dari arah yang sedang dilihat mata, atau lebih jauh dari arah yang sedang dilihat mata, ini disebut vergensi. Ketika mata bergerak ke dalam, gerakan itu disebut pergerakan mata konvergensi, ketika mata bergerak ke luar, gerakan itu disebut pergerakan mata divergensi. Beberapa binatang (termasuk manusia) menggunakan pergerakan mata konvergensi dan divergensi tersebut.

Ringkasan binokular berarti bahwa ambang batas deteksi untuk untuk sebuah stimulus lebih rendah dengan dua mata dibandingkan dengan satu mata. Ketika beberapa sel di korteks visual menerima masukan dari kedua mata secara bersamaan, akan mendapatkan gambar binokular yang lebih baik daripada yang didapatkan oleh kedua mata yang terpisah.

Pro každého od klasiky po stylové obruby od špičkových designérů.

Popularitas dan politik merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Dimana popularitas berasal dari populer dan/atau kepopuleran sebagai kata nomina untuk...

Elang alap jambul (Accipiter trivirgatus) adalah sejenis elang yang termasuk ke dalam spesies dari genus accipiter.

Karateristik dalam burung elang alap jambul adalah:

Berukuran sedang 30–46 cm, Rentang sayap 54–79 cm dan berat tubuh jantan sekitar 352 gram dan betina sekitar 563 gram dengan rentang sayap jantan sekitar 68 sampai 76 cm dan betina betina sekitar 78 sampai 90 cm. Tubuh gelap dengan jambul yang jelas.

Pada waktu berbiak kadang memperlihatkan gaya terbang yang khas, getaran sayap (bulu putih sisi tubuh terlihat jelas), berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit. Makanan burung ini adalah kadal dan burung. Sarangnya terbuat dari tumpukan besar ranting berlapis daun, pada pohon tinggi di hutan. Telurnya berwarna putih kebiruan, berbintik coklat, jumlah telur adalah 2 butir. Berkembang biak bulan Desember-Maret.

Selalu tinggal di hutan lebat, baik hutan hijau sepanjang tahun ataupun hutan gugur daun. Ditemukan juga di hutan-hutan[2] sekunder mengunjungi perkebunan teh. Hutan lebat, hutan dataran rendah, perbukitan. Tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl.

Terdengar pekikan yang melengking "hi-hi-hi-hi-hi" dan lolongan yang panjang[1]. Pada masa berbiak terdengar suara yang agak lemah tetapi lebih mantap "wiiik wiik wiik ciwiiik ciwiik".

Asia Selatan, Asia tenggara, Sunda Besar, Filipina. Di Indonesia, penyebarannya terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali[3].Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatra (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka.[4]

Secara global, alap-alap jambul terdapat 11 sub-spesies dengan pesebaran berbeda yang meliputi Asia Selatan, Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar. Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatra (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka.[5]

Makanan utamanya adalah Burung, kadal, mamalia kecil, katak, serangga besar. Juga di Asia Tenggara memakan burung punai. Individu berukuran lebih kecil umum memakan kadal, tupai, dan tikus.[6]

Berburu di tenggeran yang rendah di laut. Selalu tinggal di hutan lebat. Pada waktu berbiak kadang-kadang memperlihatka cara terbang yang khas, yaitu getaran sayap (bulu putih pada sisi tubuhnya terlihat jelas) berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit.

Mereka mulai membuat sarang sekitar pada bulan februari untuk yang di Kalimantan, Bulan Januari untuk yang di sumatera dan Desember untuk yang di Jawa ( Prawiradilaga, DM, dkk. 2003). Sarang cukup besar untuk ukuran dari genus Accipiter dengan lebar sarang 50 cm dan kedalaman mencapai 30 cm atau lebih setelah sarang digunakan berulang dalam beberapa tahun. Struktur sarang itu sendiri terdiri dari ranting dan dedaunan hijau dengan ketinggian 9-45 meter dari tanah yang diletakan agak tersembunyi di antara dedaunan atau tanaman pembelit. Jumlah telur yang dihasilkan rata-rata 1-2 butir telur berwarna putih kebiruan berbintik coklat dengan masa pengeraman diperkirakan sekitar 34 hari.[5]

Mata burung elang memiliki ukuran yang besar dan bentuk yang khusus.

Mata burung elang memiliki ukuran yang besar dibandingkan dengan ukuran kepala mereka. Mata burung elang bisa mencapai 5 cm dalam diameter, sedangkan mata manusia hanya sekitar 2,4 cm. Ukuran mata yang besar ini memungkinkan burung elang untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya dan informasi visual. Selain itu, mata burung elang juga memiliki bentuk yang khusus, yaitu seperti mangkuk cekung yang dalam. Dilansir All About Vision,  bentuk ini membuat mata burung elang bisa berfungsi seperti lensa telefoto, yang bisa memperbesar gambar dari jarak jauh.